Sugeng Rawuh

Home Refinance Loanpamartajawa ayo-ayo samya udhu "wiji" klungsu, dhudhah-dhudhah budaya jawa, jajag-jajag kedhunge basa, pawitan suku jaja ateken janggut, pawadan sregep tinon lan takon, cukla-cukli mbremana sandhi, pancadan sumarah manembah mring kersane Hyang Widhi Wasesa. dimen lestari jiwa jawi wani anjawani anjarwani...

Readmore

Sugeng Rawuh Sanggar Sastra Jawa, Ketoprak, Wayang, Pranatacara, paes lan tari, Yudhistira 5, Banguntapan, Bantul, Ngayogyakarta....

Readmore

Urip Sejati, Sejati Urip Urip iku rasa, rasa iku urip, urip tanpa rasa iku reca. wira wiri ora rumangsa wirang karana wus ilang rasane den samudana ora krasa, direrepa ora rumangsa, disendhu ora digugu, dipenggak nyangkal tenggak, digatra sansaya ndadra Atine tan tanggap, esmune sepi ing sasmita, meguguk mangutha waton, mbondhan tanpa ratu watake pekok tan kena ginepok alok, sikepe mbedhug boten kinukup ing gludhug

Readmore

Selasa, 15 Desember 2009

Kontingen Sendratari Kulon Progo Diistirahatkan

Girimulyo (15/12/09) Setelah sukses meraih prestasi puncak sebagai Juara Umum Festival Sendratari se DIY 2009, akhirnya Kontingen Sendratari Kulon Progo diistirahatkan. Hal ini disampaikan oleh Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan SDA, Drs. Agus Anggono, dalam sambutannya mewakili Bupati Kulon Progo H Toyo S Dipo. Agus Anggono tidak menyebut hal itu sebagai pembubaran kontingen, karena pada dasarnya berkesenian adalah sebuah proses kreativitas yang tiada henti, oleh karena itu meskipun tugas sebagai delegasi Kulon Progo sudah selesai dilaksanakan, namun kekaryaan dan proses berkesenian harus tetap tumbuh dan berkembang, kata Agus Anggono lebih lanjut. Pada kesempatan lain, Pemkab akan meyakinkan legislatif agar anggaran bidang Kesenian, kebudayaan dan pariwisata diperhatikan, sehinga tercapai keseimbangan antara pembangunan fisik dan mental-spiritual, "Dewan jangan hanya memperhatikan pembangunan jalan dan pasar terus-terusan, tapi kesenian juga harus diperhatikan" ujar Agus Anggono serius. "Kami Pemkab Kulon Progo menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih atas perjuangan adik-adik semua, hingga mencapai prestasi yang gemilang, semoga hal ini menjadi kunci pembuka kesuksesan untuk tahun-tahun mendatang" ujar Agus Anggono mengakhiri sambutannya. 

Sebagaimana diketahui, bahwa sejak Festival Sendratari se DIY ini diselenggarakan 37 tahun silam, Kulon Progo selalu menempati juru kunci, bergantian tempat dengan kontingen Gunung Kidul di posisi ke 4. Oleh karena itu sudah sewajarnya jika penatian selama 37 tahun ini diapresiasi, terlebih melalui seni dan budaya kini Kulon Progo semakin dikenal oleh daerah-daerah lain. 

Pada kesempatan lain, Team pendamping dari LPPM 3 W ISI Yogyakarta juga menyampaikan beberapa catatan dan evaluasi yang disampaikan oleh Prof Sumandyo dan Gandung Jatmiko. Lebih jauh kedua pakar tersebut menyoroti keunggulan kontingen Kulon Progo yang berani bereksperimen dengan memasukkan unsur-unsur lokal tardisioanl yakni seni Angguk dan Jathilan Incling, dalam garapan gending dan tari. "Anda tidak punya apa-apa, tapi anda punya keberanian dan semangat, kesenian tradisioanpun bisa anda angkat menjadi sumber inspirasi" ujar Gandung Jatmiko. Prof. Mandyo dan Gandung Jatmiko juga mengevaluasi tentang pentingnya manajemen produksi dan manajemen berkesenian sebagai bagian yang penting, oleh karenanya diwaktu-waktu mendatang perlu diperhatikan .

Selain hampir seluruh pendukung kontingen, tampak hadir dalam syukuran sederhana tersebut, Asisten II Pemkab Kulon Progo yang mewakili Bupati, Pemuda dan Olah Raga Yudono, Drs. Untoro yang setia mendampingi saat latihan, serta beberapa staf dinas terkait. Pada kesempatan tersebut juga diputarkan rekaman saat pentas kontingen Kulon Progo. 

Menutup seluruh rangkaian acara sebelum makan malam, dihidangkan jenang sungsum. Pemangku adat sekaligus tuan rumah Sanggar Bodrobnoyo, Sri Mulyono menjelaskan makna jenang sungsum tersebut sebagai simbul, bahwa orang harus berjuang keras dulu membuat jeneng, baru kemudian menikmati jenang, yang putih dan berkuah manis dikemudian hari. ”karena kontingen berangkat dari Sanggar Bodronoyo dan dilepas dengan tumpengan, maka malam inipun ditutup dengan jenang sungsuman, hal ini sebagai penghormatan terhadap adat jawa dan tentu sesuai dengan kajian lakon-lelakon Aji Norontoko yang penuh heroisme, hambatan dan perjuangan yang keras” ujar Sri Mulyono menutup perbincangan. (KJG).

kijogogati.blogspot.com

1 komentar:

idrissapafford mengatakan...

Harrah's Philadelphia Casino - MapyRO
Harrah's Philadelphia Casino offers the 전라북도 출장안마 perfect blend of entertainment, dining and 원주 출장샵 fun. With more 영주 출장샵 than 30 tables 광주광역 출장마사지 to choose 성남 출장샵 from, this Harrah's Philadelphia

Posting Komentar

Sugeng Rawuh, lenggah sekeca kaaturan segahan sedhah kinang utawi dhahar ses, sinartan imbal wacana saha paring dhawuh panyaruwe.

Maturnuwun aturipun panyaruwe, sampun katampi kanthi sae, tumunten badhe kula aturaken nawala balesan.